sedikit kita putar kebelakang yaitu pada saat kampanye saat pemilu tiba mereka menjanjikan ini dan menjanjikan itu namun tidak pernah di realisasi semua janji semu.kampanye wajib dan kebohongan pun sepertinya sudah lumrah di keluarkan dari mulut kotor itu.kalau ada yang menanyakan semisal katakanlah orang daerah tertentu menanyakan jalan yang tidak layak lagi kapan di perbaiki jawabannya singkat padat tapi tidak jelas yaitu kita tunggu anggaran tahun depan.tidak jalan kabupaten saja namun jalan nasional juga bernasib yang sama seperti daerah saya sumatera.
Sepertinya kepedulian dan keseriusan dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah sangatlah berkurang dalam hal pembangunan infrastruktur di negara ini,salah satunya jalan saya pernah mendengarkan waktu kampanye kemaren bahwa ''kalau saya terpilih saya akan memaksimalkan dan memeratakan pembangunan dari tingkat pusat dengan daerah''sepertinya itu hanya sebuah slongan kosong.memang penyakit di negara kita semakin akut saja yaitu korupsi sepertinya belum ada titik terang untuk membasminya seperti kata pepatah"mati satu tumbuh seribu"betapa banyak uang rakyat yang di korupsi di semua daerah di indonesia kalau kita membandingkan dengan angka uang tersebut maka akan selesai ratusan jalan dan ribuan rumah duafa yang bisa di bangun.
Sepertinya slongan untuk mensejahterakan rakyat hanya komonflase mereka saja,sejauh ini tidak ada perubahan yang berarti ditingkat masyarakat kalangan bawah dari segi ekonomi dan hukum yang kecil selalu di marjinalkan,meskipun ada itu hanya dinikmati oleh mereka-mereka kalangan menengah keatas yang punya akses dengan penguasa untuk menikmati uang rakyat,dan berlindung di belakang undang-undang.hukum diperjual beli dengan sangat murah bagi mereka-mereka bergelimpangan uang dan kekuasaan.