Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi Artikel Utama

Digital Photography Workflow bersama Intel Core i7 980X dan Masa Depan Fotografi

29 Maret 2010   10:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:07 527 0
[caption id="attachment_105390" align="aligncenter" width="490" caption="Workshop fotografi Intel® Turbo Boost™-ing The Digital Workflow - Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption] Masa depan fotografi adalah fotografi digital. Hal ini tak terelakkan. Akankah Anda berada di pusat arus dan menjadi bagian sejarah ataukah tersingkir? Memotret secara digital musti dilandasi dasar fotografi yang benar. Memotret dengan benar adalah penting, maka foto bagus akan secara alamiah akan terbentuk melalui proses. Tanpa pemahaman dasar fotografi yang benar, maka foto sampah diolah digital bagaimanapun juga akan menjadi sampah. Garbage in, garbage out. [caption id="attachment_105393" align="alignright" width="300" caption="Diawali materi di kelas - Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption] Bersama para peserta workshop fotografi Intel® Turbo Boost™-ing The Digital Workflow, saya mempraktekkan proses image capture yang benar. Hasil-hasil pemotretan yang dibuat bareng-bareng di Jakarta pada hari Sabtu (27/3) lalu lantas dijadikan bahan awal untuk dicemplungkan ke alur kerja fotografi digital, alias digital photography workflow. Alur kerja tersebut diawali dengan pemotretan (capture), dilanjutkan dengan penyimpanan (storage), kemudian diolah digital (editing), lantas dipublikasikan (share). Penanganan foto dalam jumlah banyak dan resolusi tinggi membutuhkan komputer yang handal. Resolusi tinggi berarti ukuran file foto yang besar pula. Apalagi jika foto-foto tersebut akan dipublikasikan untuk berbagai kepentingan, baik digital maupun cetak. [caption id="attachment_105397" align="aligncenter" width="495" caption="Praktek memotret dengan transfer file foto tethered langsung ke komputer dan ditayangkan langsung di layar untuk evaluasi. Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption] Pada workshop hari Sabtu di Jakarta itu pula saya sempat menjajal prosesor terbaru Intel yakni Core™ i7 980X untuk kali pertama. Setelah sempat menjajal Core™ i7 965 dan Core™ i7 870, mencoba kecepatan Core™ i7 980X jadi hasrat tersendiri. Core™ i7 965 berkecepatan 3.20 Ghz, sementara Core™ i7 980X unggul dengan kecepatan prosesor 3.33 Ghz. [caption id="attachment_105399" align="alignright" width="245" caption="Hasil pemotretan diolah digital dengan bimbingan pakar olah digital Johntefon. Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption] Core™ i7 965 saya jajal untuk batch process konversi RAW 100 foto 10MP dan diselesaikan dalam waktu rata-rata 6 menit. Sementara pada hari Sabtu kemarin, untuk pertama kalinya dan di muka para peserta workshop, saya menjajal batch process konversi RAW 100 foto 10MP dengan Core™ i7 980X. Hasilnya sungguh mengagumkan karena prosesor tercepat di dunia ini menyelesaikannya dalam waktu 4 menit saja. Dengan prosesor baru ini digital photography worklow jadi lebih singkat. Waktu bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang lebih penting ketimbang menunggui proses konversi di komputer lambat. Kalau boleh menyebut, contoh hal-hal yang lebih penting itu seperti waktu untuk mengeksplorasi ide-ide foto baru, membicarakan next photo job dengan klien, dan berekreasi bersama keluarga, teman dan kolega. Link terkait: detikInet e-Community: Fotografer.net bareng Intel Bidik Model Cantik Fotografer.net: Workshop "Turbo Boost-Ing the Digital Workflow" bersama John Tefon dan Kristupa Saragih, Jakarta 27 Maret 2010 Konversi RAW Dengan Intel Core i7 Extreme 965 3.20 GHz Pengalaman Pertama Dengan Intel Core i7 Extreme 965 3.20 Ghz [caption id="attachment_105402" align="aligncenter" width="495" caption="Praktek fotografi dengan tanya-jawab langsung di lapangan dengan peserta workshop. Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption] [caption id="attachment_105405" align="aligncenter" width="495" caption="Suasana praktek fotografi yang hasilnya kemudian dipakai sebagai bahan untuk praktek alur kerja fotografi digital, alias "digital photography workflow". Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun