Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife

Cerdas Mengelola 24 Jam Sehari

10 Juli 2021   06:06 Diperbarui: 10 Juli 2021   06:34 110 3

         Seorang guru membawa sebuah gelas yang berisi batu-batuan, yang terdiri dari beberapa batu besar dan sisanya batu-batu kecil. Kemudian sang guru menyuruh murid-murid untuk membongkar  gelas itu dan menatanya ulang.  Dua orang murid mencobanya namun tak berhasil karena gelas tersebut tidak muat diisi semua batu.  Akhirnya sang guru menyuruh salah seorang murid tadi serta memberi perintah, untuk mengisi  gelas dengan batu besar dulu kemudian sisanya diisi dengan semua batu kecil. Alhasil gelas itu terisi semua batu.  Lalu sang guru berkata, “Gelas ibarat dengan waktu, sedangkan Batu ibarat dengan kegiatan atau aktivitas. Setiap orang punya aktivitas utama dan penting serta aktivitas yang tidak mendesak. Bila hidup ini sudah diisi dengan aktivitas tidak mendesak terlebih dahulu maka bisa dipastikan bahwa aktivitas penting  atau utama tidak akan tercapai karena sudah kehabisan tempat (waktu dan energi). “

           Kita semua di beri waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari. Tak ada yang mendapatkan waktu lebih atau kurang dari 24 jam.  Namun dengan waktu yang sama, ada seseorang yang bisa menyelesaikan setiap tugas, pekerjaan, aktivitas serta  hobi dengan baik bahkan masih bisa meluangkan waktu bersama teman, rekan atau keluarga.  Sedangkan sebagian besar lagi, ada banyak aktivitas yang belum selesai bahkan sampai di lanjutkan esok hari. Padahal sudah fokus, sibuk  dan memberikan seluruh waktu berada di sana.  Pernahkah kita mengalami situasi seperti ini?

        Menghabisakan hari dalam hiruk pikuk aktivitas yang tidak tertata seringkali terlihat sibuk, namun hasilnya kurang memuaskan, karena membagi perhatian dengan banyak tugas yang berbeda.  Sibuk tidak sama dengan produktif.  Mereka yang bisa menyelesaikan tugas dan aktivitas dengan tepat waktu , mempunyai  kemampuan mengatur waktu dengan baik. Dibutuhkan pengelolaan dan penerapan penggunaan waktu dengan sangat baik.  Dengan banyaknya tugas atau aktivitas, perlu dilakukan prioritas pekerjaan mana yang lebih penting  (urgent)  daripada yang tidak terlalu penting (bisa dikerjakan setelahnya). Ada  metode Eisenhower yang membagi kuadran  menjadi 2 jenis masalah, yang mendesak dan yang penting. Kuadran ini di bagi menjadi 4 dan pengelompokannya hampir sama dengan analisis ABC. Pengelompokan berdasarkan kriteria berikut :

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun