Kisah JANE yang menunjukkan kekuatan cinta  yang sangat menakjubkan
   Suatu sore yang di guyur hujan,  di bulan Agustus...ada dua orang kakak beradik perempuan yang masih kecil, berusia 4 tahun dan 7 tahun, membuat ibu mereka pusing dengan berlarian dan bermain di dalam rumah. Sang ibu memutuskan untuk menghibur mereka. Ia merebus beberapa butir telur, memberi masing-masing anak satu butir telur, dan berkata, "Lihat, aku ingin kalian mengambil  krayon, menggambar wajah pada telur kalian, dan membuat beberapa boneka telur. Saat kalian telah selesai membuatnya, kita akan bermain dengannya, dan kemudian kita akan memakan boneka-boneka ini."
Ketika putri-putrinya sedang asyik berkarya, sang ibu pergi membukakan pintu karena bel berbunyi. Putrinya yang berusia 4 tahun telah selesai menggambari telurnya dalam waktu sekitar dua menit, lalu berlari menghampiri ibunya yang sedang berdiri di depan pintu bersama seorang tetangga dan berkata, "Aku minta telur lainnya." Ibunya menjawab, "tunggu sebentar." Sang anak pergi ke dapur, menarik bangku ke dekat kompor, menaiki bangku itu, dan menarik panci untuk mengambil telur yang lain. Saat ia menjulurkan tangannya ke dalam, tangannya terbakar dan ketika ia tersentak ke belakang dan terjatuh dari bangku, ia menarik jatuh panci itu. Dua liter air mendidih tumpah ke atas tubuh anak kecil itu. Ia terbakar mulai dari leher sampai lutut sekitar tiga perempat dari tubuhnya. Ia di rawat selama tujuh bulan di Rumah Sakit, dengan komplikasi yang mungkin diderita seorang korban luka bakar. Bagian terburuk adalah bahwa semua giginya membusuk dan rontok dan setiap pekan rambutnya di cukur dengan pisau silet. Namun, ia bertahan hidup, dan itu adalah suatu keajaiban.
    Orangtuanya sangat bahagia karena putri mereka telah berhasil melalui cobaan berat itu sehingga lupa memberitahu sang anak bagaimana keadaan wajahnya saat itu. Ketika tiba waktunya pulang, ia tidak siap menghadapi apa yang telah menantinya. Hal pertama yang akan ia lakukan adalah pergi ke Sekolah minggu. Bagi gadis kecil itu, hal itu berarti bersenang-senang. Sudah lama sejak ia terakhir kali bersenang-senang. Hari Minggu pagi itu, ia bangun pagi-pagi, ia sangat bergairah karena akhirnya bisa melakukan sesuatu. Rasanya seperti pagi hari Natal. Ia memasuki ruang kelas Sekolah minggunya, tetapi tidak bisa bersenang-senang. Tak seorangpun mau berurusan dengannya. Anak-anak lain ketakutan melihatnya, beberapa di antaranya menertawakannya, dan tidak seorang pun mau bermain dengannya. Ketika datang menjemputnya, sang ibu menatapnya dan melihat bahwa luka bakarnya telah sembuh , tetapi luka emosionalnya masih sangat dalam.
Ia membawa putrinya pulang dan menggendongnya ke tempat tidur. Dan inilah yang dikatakan ibu itu kepada anaknya pada hari itu. Ia berkata, "Kecantikanmu yang sesungguhnya ada di dalam dirimu". Dan ibu itu mengatakan kata-kata tersebut kepada putrinya setiap hari. Ia tidak pernah melewatkan setiap hari pun tanpa mengatakannya. Kadang-kadang, si anak pulang dari bermain dan berkata, "Semua orang membenciku karena aku sangat jelek." Dan ibunya berkata, "Oh, tidak...aku mencintaimu. Dan kamu cantik. LIhatlah ke dalam dirimu."