Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Makna Simbolik Sape sebagai Alat Musik Tradisional yang Mencerminkan Dimensi Kehidupan Masyarakat Dayak

29 Januari 2021   21:58 Diperbarui: 29 Januari 2021   22:03 1997 5
Dalam kehidupan sehari-hari, orang Dayak pada umumnya sangat memberi perhatian mereka kepada hidup yang disertai dengan keharmonisan bersama alam, sesama, dan Tuhan. Hidup harmonis merupakan cara hidup yang membawa setiap orang kepada kesejaheraan, kedamaian, kesolidaritasan, dan persaudaraan. Hidup harmonis dengan ketiga dimensi tesebut tampak di aplikasikan oleh Suku Dayak dalam realitas kehidupan mereka, seperti halnya: tampak dalam cara mereka untuk mengolah alam, mereke terlebih dahulu meminta izin kepada penghuni alam dengan mengadakan ritual adat dari subsuku Dayak masing-masing. Selain itu tampak dalam cara mereka bersosialisasi ataupun berinteraksi satu sama lain di antara mereka, yang tanpa ada kelas sosial (classless society), tampak dalam cara hidup mereka yang tinggal di rumah panjang (radangk) dan kampung-kampung pedalaman. Orang Dayak yang tinggal di rumah panjang dan kampung-kampung memiliki hak, kewajiban, dan kedudukan yang sama. Hal ini pun ingin menyatakan bahwa semua hal terkait dengan kehidupan mereka didasari oleh kesepakatan dan keputusan bersama. Dan terakhir, tampak dalam cara berelasi mereka dengan Tuhan, yakni mereka menggunakan sarana-sarana tertentu sebagai pengatara dengan Yang Ilahi, salah satu contohnya dalam pelaksanaan riual nyangahatn. Nyangahatn adalah sarana bagi orang Dayak pada umumnya untuk membangun relasi dengan Tuhan, yang mereka akui sebagai yang Transenden.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun