Tiap orang pasti akan selalu menjadi junior. Yakin gak sih? Sebenarnya, status menjadi senior bukanlah sebuah hak yang permanen ada dalam tiap pribadi. Dengan kata lain, junior adalah harga mati. Why? Aku coba beri pengamatanku di lingkungan sekitar kita, seperti berikut:
- Di lingkungan sekolah: Kendati seseorang sudah menjadi mahasiswa tingkat 2 atau 3, ia masih disebut sebagai junior dari mahasiswa tingkat akhir. Malahan meski sudah menjadi mahasiswa tingkat 5 atau tingkat akhir, mahasiswa itupun akan menjadi junior dari alumnus kampus tersebut.
- Di lingkungan pekerjaan; walau sudah menjadi seorang pimpinan atau bahkan manager, ia pasti tetap menjadi junior dari mereka yang telah menjadi manager atau pimpinan sebelumnya.
- Di lingkungan keluarga, meski sudah menjadi orang tua, orang tua tetap disebut sebagai orang tua junior dari orang tua mereka sendiri.
- Bahkan di lingkungan adat, khususnya adat batak Toba, ada kalanya diri kita disebut sebagai "tulang" (yang berperan sebagai pemimpin atau yang dihormati atau senior), ada kalanya pula disebut sebagai "boru" (yang mengambil peran untuk melayani atau junior).
KEMBALI KE ARTIKEL