Di desa ini, sejatinya ada harta indah yang membius ingatan. Sekali melihat, mata pun langsung mengontrol ingatan. Ingatan orang-orang di desa ini selalu mendorong mulut untuk menyebut namanya. Maria. Dia gadis sederhana, ramah, polos, anggun. Ia cantik. Ia memiliki hati seluas desa. Tak jarang ia diundang makan oleh pria-pria yang tak sabar menikahinya. Selebar dan sedalam hatinya, Maria tak pernah menolak. Ia berkomitmen tuk menikah. Tapi bukan sekarang.
KEMBALI KE ARTIKEL