Jika Sabtu tak pernah hadir dalam ritme harian kita, aku mungkin tak banyak menaruh perhatian pada Sabtu. Apalagi sekadar mengemasnya dalam tulis. Itu setahuku. Itu seingatku. Jangan tanyakan lebih jauh kenapa demikian, karena tabu bagiku menanyakan Sabtu. Lekas di sela ingatanku, Sabtu jarang diekspos oleh kita. Kenapa? Karena memang Sabtu terlahir untuk dinikmati. Sabtu terlahir untuk sekadar dipacu bersama riak tawa yang tak pernah diraba ingatan mendalam dan membekas. Semua orang pada sibuk di hari Sabtu. Bahkan, ada yang lupa kalau Sabtu pernah dijelajah sehari penuh.
KEMBALI KE ARTIKEL