Pada umumnya, pemuda-pemuda desa yang terperosok ke dalam jurang narkoba itu kata mereka, adalah orang-orang yang tidak serius sekolah atau yang sudah putus sekolah akibat salah pergaulan, yang masih bersekolah juga ada, dan masih banyak latar belakang lainnya. Mereka suka nongkrong di kedai kopi malam hari atau membuat tempat ngumpul sendiri. Seorang bapak mengaku bahwa terkadang ia menemukan pemuda-pemuda itu ngumpul tak jauh dari rumahnya. Namun, yang berani ia lakukan hanya membubarkan mereka agar tidak semakin memperparah ”pesta” mereka. Namun untuk melapor Polisi ia tidak berani, dan segan dengan orang tua pemuda-pemuda itu. Selain itu, mereka juga suka ”minum”sampai mabuk dan sering kali menjadi “hantu” jalanan. Berperilaku tidak karuan, dan berteriak-teriak. Anjing-anjing tak berdosa pun bisa saja menjadi sasaran kemarahan mereka yang tidak beralasan. Malam hari menjadi mencekam.