Rintikan hujan telah membasahi eluh, dan dingin semakin menusuk tubuh, terisak- isak dipinggiran lampu lalu lintas yang sunyi menari- nari, menghempas sebagian harapan anak itu  yang mencoba untuk menjadi badut dewasa, ringkai tubuhnya dengan ekpestasi dari tuntutan kehidupan, dia diam sendiri mengadu sepi dengan sebungkus nasi tanpa lauk, terlinang dipipi kecilnya, ia kehilangan semuanya.
KEMBALI KE ARTIKEL