Hampir satu jam saya masih mondar-mandir mencari dimana ya letaknya yang jualan cobek?? Hingga akhirnya saya temukan setelah bertanya kesana kemari. Satu pelajaran yang saya sadari dari peristiwa ini. Pasar tradisional ini kurang teratur dan tidak tertata.
Memang pembenahan dan pembangunan di berbagai daerah terhadap pasar telah membuat pasar tradisional lebih tertata. Tapi di kota sebesar ini, pasar tradisonalnya ternyata masih tidak tertata. Tidak mengherankan jika lama-lama pasar tradisional ditinggalkan dan berpindah ke pasar modern yang dirancang oleh padagang menengah ke atas. Kalau begini bagaimana Indonesia ingin maju dalam kompetisi global jika 'pasar' yang pada dasarnya sentralnya masih membutuhkan banyak perhatian. Mungkinkah Bapak dan Ibu yang dengan semangat menawarkan dagangannya ini masih bisa menjajakan dagangannya besok?