Jaya tidak bisa berhenti menangis sesenggukan ketika si jago merah melalap tubuh kaku Ayu, kakak kandungnya. Dengan cuaca sedikit gerimis, iringan
klentangan khas Bali dan suasana hiruk pikuk kerabat yang hilir mudik mempersiapkan upacara
pengabenan terakhir untuk Ayu tidak mengindahkan Jaya untuk tetap berada di dekat
pemuunan tempat sang kakak terbaring dan terlalap jago merah. Air matanya mengalahkan gerimis yang membasahi wajahnya. Tak ada sedikitpun niat untuk menenangkan orang tuanya yang juga menangis tersedu sampai berujung ketidaksadaran Sari, Ibu Ayu dan Jaya.
KEMBALI KE ARTIKEL