Teng... teng... teng. Sayup-sayup bunyi penggorengan yang dipukul berulang-ulang menarik perhatian saya. Mata tertuju pada sebuah gerobak dorong penjual nasi goreng agak jauh di depan saya. Saya pun berusaha mendekati dan meminta penjual tersebut untuk berhenti. Sambil menepikan sepeda motor ke tepi jalan, saya memesan sepiring nasi goreng. Setelah memarkirkan kendaraan, saya dipersilahkan duduk di atas sebuah kursi plastik.
KEMBALI KE ARTIKEL