Pada hakikatnya, manusia tak pernah dapat dipisahkan dari kebudayaanya. Dalam bahasa Amandus Klau, setiap manusia adalah
ayah sekaligus
anak dari kebudayaannya. Sebagai
ayah, manusia adalah pencipta kebudayaanya. Sementara, sebagai
anak, manusia dibentuk dan dibesarkan oleh suatu kebudayaan tertentu, yang diwariskan turun temurun.
KEMBALI KE ARTIKEL