Dalam keseharian yang serba cepat, banyak dari kita menjalani hidup dalam mode "otomatis". Tanpa sadar, kita kehilangan keindahan hidup yang tersimpan dalam setiap detik. Konsep "savoring" atau menikmati momen-momen kecil dengan penuh kesadaran (mindfulness) bisa menjadi kunci untuk membuka sisi spiritual dalam diri manusia. Namun, bagaimana sebenarnya mindfulness pada hal-hal sederhana dapat membawa kita ke level spiritual yang lebih dalam?
Mengapa Kita Kehilangan Momen Kehidupan?
Rutinitas yang padat membuat kita mudah terbawa dalam hiruk-pikuk dan tuntutan harian. Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi dalam teori "Flow" menyebutkan bahwa sering kali kita kehilangan kesadaran penuh karena terbawa aliran aktivitas yang tak henti-henti. Kehilangan fokus ini menyebabkan kita cenderung menilai kebahagiaan dari hal-hal besar saja, seperti pencapaian karir atau status sosial. Padahal, kebahagiaan sejati bisa hadir lewat hal-hal sederhana.
Penelitian yang diterbitkan dalam "Journal of Positive Psychology" menemukan bahwa menikmati pengalaman kecil, seperti secangkir kopi pagi atau sinar matahari yang menyentuh kulit, bisa memberikan rasa syukur dan kepuasan yang mendalam. Inilah yang sering disebut sebagai savoring.
"Savoring" dan Mindfulness: Menyadari dan Menghargai Keindahan Kecil
"Mindfulness" adalah konsep dari meditasi Buddha yang merujuk pada kesadaran penuh terhadap saat ini tanpa penilaian. Dalam praktik ini, "savoring" menjadi sarana untuk menikmati hidup. Konsep ini pertama kali digagas oleh Bryant dan Veroff (2007), yang mendefinisikan savoring sebagai upaya sadar untuk menghargai, merasakan, dan menikmati pengalaman.
Penelitian menunjukkan bahwa "mindfulness" membantu mengurangi stres dan kecemasan. Individu yang sering mempraktikkan savoring terbukti memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi, serta ikatan emosional yang lebih mendalam dengan diri dan lingkungan sekitar. Hal ini, seperti yang dipaparkan dalam "Journal of Happiness Studies", bisa membuka sisi spiritual seseorang. Melalui mindfulness dan savoring, kita diajak untuk lebih menghargai hidup dengan kesadaran akan keindahan-keindahan kecil.
Hipotesis dan Teori Tentang Pengaruh Mindfulness terhadap Spiritualitas
Teori "Self-Determination" oleh Deci dan Ryan (2000)Â menyebutkan bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dasar akan "autonomy", "competence", dan "relatedness". Melalui savoring dan mindfulness, kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terpenuhi karena kita menjadi lebih terhubung dengan diri sendiri, serta merasa lebih berdaya dalam menghadapi hidup.
Hipotesis yang diajukan beberapa psikolog menunjukkan bahwa manusia yang mempraktikkan savoring lebih mudah mengakses sisi spiritualnya karena adanya kesadaran penuh akan hidup. Hal ini didukung oleh riset yang diterbitkan dalam "Psychological Science", yang menyatakan bahwa individu yang sering berfokus pada hal-hal kecil lebih cenderung memiliki pengalaman spiritual yang kuat.
Pentingnya Menjaga Kesadaran dalam Hal-Hal Kecil
Tidak hanya membawa kebahagiaan, mindfulness juga bisa membawa seseorang menuju kedalaman spiritual. Teori "Mindfulness-to-Meaning" oleh Garland et al. (2015) menjelaskan bahwa ketika seseorang mampu menikmati momen-momen sederhana dengan penuh kesadaran, mereka lebih mungkin menemukan makna yang lebih dalam dari hidup. Kesadaran ini mampu membuka persepsi spiritual, yang sering kali terhalang oleh kesibukan dan stres kehidupan modern.
Sebagai contoh, ketika seseorang merasakan sepenuhnya sensasi meminum teh hangat di pagi hari, ia bisa merasakan koneksi dengan alam, dengan dirinya sendiri, dan bahkan dengan sesuatu yang lebih besar. Ini adalah momen spiritual yang bisa dirasakan melalui latihan savoring dan mindfulness.
Dampak Mindfulness dan Savoring Terhadap Kesejahteraan Mental
Penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Ryan (2003) dalam "Journal of Personality and Social Psychology" menunjukkan bahwa mindfulness mampu meningkatkan kesejahteraan mental seseorang. Mereka yang rutin berlatih mindfulness cenderung memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah, serta mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Hal ini karena mindfulness mengajarkan kita untuk fokus pada saat ini, bukan pada kekhawatiran atau penyesalan masa lalu.
Bagi mereka yang merasa terjebak dalam rutinitas dan kehidupan yang "kering", memulai dengan praktik savoring bisa menjadi langkah awal untuk mengembalikan rasa syukur dan ketenangan batin. Keindahan hidup akan lebih mudah terasa ketika kita hadir sepenuhnya dalam setiap momen, tanpa terburu-buru berpikir tentang hal lain.
Cara Praktis Memulai Savoring dalam Kehidupan Sehari-Hari
Mengaplikasikan savoring dan mindfulness sebenarnya tidak memerlukan perubahan besar dalam hidup. Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk memulai:
1. Hargai Rutinitas Kecil
Cobalah untuk benar-benar menyadari saat menyantap makanan atau minuman favorit Anda. Rasakan tekstur, aroma, dan kehangatan yang muncul.
 Â
2. Meditasi Singkat
Sisihkan lima menit setiap pagi untuk meditasi singkat, hanya dengan fokus pada napas. Hal ini membantu Anda untuk lebih fokus dan siap menikmati setiap momen.
3. Menulis Jurnal Syukur
Setiap hari, tulislah tiga hal yang membuat Anda bersyukur. Ini akan membantu Anda melihat aspek positif dari hidup yang mungkin terabaikan.
4. Nikmati Alam Sekitar
Luangkan waktu untuk berjalan kaki di taman atau duduk sejenak di bawah sinar matahari. Savoring bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti ini.
5. Ucapkan Kata-Kata Bersyukur
Saat meneguk minuman atau menelan makanan janganlah terburu-buru ucapkanlah misalnya "Terimakasih Tuhan" bagi umat Kristiani atau Alhamdulillah  bagi umat Islam,  atau ucapan-ucapan  bersyukur lainnya sesuai keyakinan masing-masing. Renungkanlah kenikmatannya dan orang yang saat ini tidak bisa menikmati seperti yang anda rasakan karena berbagai kondisi seperti sakit, kekeringan, peperangan dan lain sebagainya.
Pelajarannya: Kehidupan yang Lebih Bermakna dan Spiritual dengan Mindfulness
Kehidupan yang penuh kesadaran, terutama pada hal-hal kecil, bisa membuka sisi spiritual manusia yang sering kali terlewatkan dalam kesibukan sehari-hari. Dengan mempraktikkan savoring, kita bisa merasakan kebahagiaan dari hal-hal yang tampak sederhana namun sebenarnya memiliki keindahan mendalam. Dalam perjalanan spiritual, sering kali bukan perubahan besar yang membawa kita lebih dekat pada makna hidup, melainkan kehadiran dan kesadaran penuh dalam setiap detik yang kita miliki.
Kehidupan memang singkat, tetapi bagi mereka yang mau merasakan setiap momen dengan mindfulness, keindahan hidup akan selalu hadir. Mari mulai menghargai momen kecil, dan temukan spiritualitas sejati yang selama ini mungkin tersembunyi di balik kesibukan.(KH.)