Aku mencintainya, dan di sanalah segalanya bermula dan berakhir.
Seperti fajar yang selalu datang setelah malam, cintaku padanya adalah keabadian yang mengalir tanpa henti.
Setiap detik bersamanya adalah angin lembut yang mengelus hati, menggugah jiwa, dan membuat dunia terasa penuh makna.
Di matanya, aku menemukan kedamaian dan dalam senyumnya aku merasakan kebahagiaan yang tak terukur.
Dia adalah alasan napasku, sumber dari segala asa dan harap.
Cintaku padanya adalah nyala api yang tak pernah padam, yang membakar hingga ke dalam relung terdalam.
Setiap bisikan, setiap sentuhan, adalah janji abadi, bahwa aku akan selalu ada, di awal dan di akhir, di setiap detik di antaranya.
Cinta ini adalah cahaya yang memandu jalanku, dan tanpa dia, aku hanyalah rindu yang tak bertepi.
KH.