Dan aku sadar akan seribu kehidupan dalam satu. Â
Dengan setiap napas, aku membawa bisikan kehidupan yang lampau, Â
terjalin oleh benang kerinduan, Â
terikat oleh tarikan jiwamu. Â
Â
Aku merasakan gema dari seribu hati, Â
setiap detak seiring dengan milikku, Â
menari dalam irama suaramu, Â
dalam melodi takdir kita yang menyatu. Â
Â
Di matamu, aku melihat mimpi dari perjalanan yang tak terhitung, Â
dunia yang telah kita sentuh, dan dunia yang akan lahir. Â
Setiap tatapan adalah pengingat bahwa cinta, Â
murni dan tak terbatas, tak pernah terikat oleh waktu. Â
Â
Melalui setiap fajar dan senja, Â
aku mencintaimu dalam seribu cara, Â dalam seribu wujud. Â
Dan aku akan mencintaimu dalam seribu lagi, Â
hingga bintang-bintang di langit padam, Â
dan keabadian terlipat dalam dirinya sendiri. Â
Â
Karena dalam momen ini, Â
dan setiap momen yang akan datang, Â
aku sadar akan seribu kehidupan dalam satu— Â
dan semuanya milikmu.
KH.