Cintaku begitu, tak satu sungai pun memadamkan, Â
Tak badai atau laut memadamkan apinya, Â
Karena ia lahir dari cahaya tanpa akhir, Â
Nyala yang abadi, hasrat hati yang membara. Â
Tak emas atau harta yang bisa melengkapinya, Â
Hanya gema cintamu yang murni, Â
Suaramu, sentuhanmu, detak jantungmu, Â
Itulah balasan yang kutunggu dengan pasti. Â
Tanpa cintamu, tak ada gunung yang kokoh, Â
Tak ada fajar yang terbit, tak ada malam yang gelap, Â
Namun dengan cintamu, dunia utuh kembali, Â
Dalam dirimu, jiwaku damai, hatiku pun sejuk.
KH.