Setiap atom dari dagingmu begitu berharga bagiku, seolah itu adalah milikku sendiri.
Dalam setiap denyut jantungmu, kurasakan irama jiwaku.
Saat kau terluka, aku pun terluka.
Dalam sakit atau sehat, dalam suka atau duka, esensi dirimu terukir dalam inti diriku.
Bahkan dalam kesakitan, keberadaanmu lebih berharga dari keberadaanku.
Engkaulah benang yang menyatukanku, kehangatan di nadiku, cahaya di saat-saat tergelapku.
Bersama, kita satu—tak terpisahkan, terikat oleh cinta yang begitu dalam, bahkan waktu tak bisa memisahkan kita.
KH.