Aku menemukan  paradoks dalam  hati kita, Mencintai hingga terasa  sakit, hanya untuk menemukan,  Bahwa luka menghilang, dan sebagai gantinya, Cinta yang lebih dalam, begitu murni dan lembut.
Dalam setiap air mata dan  bisikan  doa, Kekuatan cinta tumbuh,  melampaui  luka, Tak ada lagi  sakit, hanya cinta yang  tersisa, Cahaya yang menyembuhkan,  seperti hujan lembut.
Melalui cobaan dan malam tergelap,  Cinta kita bersinar terang, tak  tergoyahkan,  Semakin sakit, semakin  kita dapatkan,  Ikatan yang tak  terputus, selalu dinikmati.
Marilah kita mencintai dengan  segenap hati, Merangkul luka,  karena itu akan membawa, Ke cinta yang begitu dalam,  tak tertandingi, Cinta yang  menaklukkan, hati yang merasakan.