Essensialisme berasal dari kata essential dan isme, essential memiliki arti (inti atau pokok utama sesuatu) dan  isme yang berarti aliran, mazhab atau paham. Aliran atau paham ini pertama kali muncul pada awal tahun 1930. Dipelopori oleh beberapa tokoh di antaranya William C. Bagley, Thomas Briggs, Frederick dan Isac L. Kandell.
Aliran essensialisme merupakan sebuah aliran atau paham dalam filsafat pendidikan yang berusaha kembali kepada warisan kebudayaan-kebudayaan masa lalu yang agung serta ideal. Aliran ini berpandangan bahwa pendidikan adalah sebagai suatu upaya pemeliharaan kebudayaan yang sudah ada.
Essensialisme adalah suatu pendidikan yang dimana didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Jadi aliran ini berpandangan bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan mampu bertahan lama yang dapat memberikan kestabilan serta nilai-nilai yang mempunyai tatanan yang jelas.
B. Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Essensialisme
-William C. Bagley, ia beranggapan bahwa pendidikan merupakan proses utama dalam menanamkan fakta-fakta, melibatkan cakupan mata pelajaran yang relatif sempit, yang merupakan inti dari belajar yang efektif. Bagley juga mengatakan bahwa fungsi utama sekolah adalah mentransmisikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda. Terdapat empat hasil pemikiran Bagley di antaranya:
a. Pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang yang belum beranjak dewasa secara naluriah melekat saat masa balita yang panjang atau ketergantungan khusus pada diri manusia.
b. Keinginan yang kuat dapat menarik perhatian dalam proses belajar dan bukan disebabkan oleh dorongan jiwa.
c. Kedisipilnan merupakan tujuan pendidikan.
d. Essesial adalah teori yang kuat tentang pendidikan.
- Thomas Briggs, Frederick Breed, Isac L. Kandell, dan Bagley mempunyai kesamaan dalam pemikirannya mengenai essensial yakni mereka berpendapat bahwa pergerakan progresif telah merusak standar-standar intelektual dan moral anak muda. Dapat disimpulkan bahwa sekolah gagal dalam tugas mereka mentransmisikan warisan-warisan intelektual dan sosial yang ada.