Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Panglima Kodam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003.
Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (Wakasad) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (Kasad) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.
Diskusi bersama dengan bapak mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso banyak memberikan pencerahan bagi kami yang menyimaknya. Menurut beliau, "kalau kita menjadi bangsa yang tidak kuat, lemah, maka tidak dilihat (dipandang) orang terutama bangsa lain, karena mereka akan seenaknya sendiri memperlakukan bangsa ini. Kita dipandang lemah karena kitanya sendiri yg mau dibikin seenaknya, khususnya anak-anak mudanya mengganggap enteng dalam hal membela negara, itu dikarenakan sudah terbawa arus liberalisasi,  karena ada keterlibatan pihak asing. Seorang negarawan harus mempunyai semangat seperti mata air yg tidak pernah habis", begitu ujarnya. "Keadilan adalah keamanan, kesejahteraan. Sehingga Demokrasi tanpa keadilan adalah omong kosong", tambah beliau.
Berikut bisa dilihat foto-foto ketika berdiskusi bersama dengan beliau pada link ini: