Semua tiket wes dibeli dari jauh2 hari begitu juga dengan tiket kereta menuju ke Frankfurt dari kota tempat kami tinggal, sudah ready dengan kereta jam 9 pagi perkiraan sampai Frankfurt jam 11 siang. Mosok kita tunggu 8 jam celigukan di airport dan besoknya jetlag parah di Beijing? Ogah euyy.
Suami mencoba negosiasi dengan pihak Air China, jawaban emailnya ngenes - Tiket kereta anda tidak dibeli dari Air China sehingga tidak ada penggantian.. Hmm aku mendidih darahnya. Aku bilang ke suami wes besok aku tak telepon aja.. Dia pesimis, soalnya orang jerman selalu pake birokrasi hitam diatas putih, or cuma suami saya aja yang begitu? Tapi dia pasrah daripada kita sampai Beijing ga bisa menikmati malah tumbang?
Keesokannya mulai lah aku memencet tuts telepon dan bernegosiasi dengan mereka. Awal tetap nihil, geram kali rasanya. Malam pulang kantor ga pake rutinitas keliling taman langsung pulang rumah dan berjibaku dengan telepon.. Akhirnya setelah lelah 20 menit menanti seorang wanita mengangkat telepon saya..
Sebelum melakukan panggilan ini aku sudah survei duluan dari airport mana saja Air China terbang menuju Beijing dan kapan saja. Dari sana nemu ada flight siang dari Münich, pertanyaannya adalah gimana mau ke Münich wong tiket kereta yang sudah di beli ke Frankfurt, kalau extra beli lagi sekarang harganya gila2an mahalnya bisa 200 Euro berdua. Oalah Gusti kudu ada cara nih.
OK, kembali ke teleponan dengan Air China, setelah adu argumentasi karena kalau penumpang ganti jadwal kudu bayar 125€ perorang kenapa Air China ganti jadwal seenak perutnya dewe ga ada ganti rugi ke pelanggan dan bahwa kita sudah plan trip ini jauh2 hari, akhirnya Air China mengalah. Sehabis menunggu sang Mbak CS 10 menit mencari opsi lain akhirnya ditawarkan kita Tiket Gratis ke München dan kita terbang dari München.. Rejeki ga boleh di tolak, sekalian aku berkesempatan melihat kota yang merupakan kota favorit Suami.
Keesokannya mereka mengirimkan berkas sebagai bukti kalau penerbangan kami di alihkan tanpa kami harus keluar uang sepeser pun, paling extra kita bayar hotel di München tapi ga apa masih ada sisa pengembalian dari tiker HAN-FRA yang ga kepake :)
Sebenarnya 3 tahun lalu sudah pernah saya menanti 7 jam di bandara gara2 Air China juga, waktu itu janji ketemuan sama Calon Suami - waktu itu masih tahap pacaran- di Bangkok dan dia kebetulah ada perjalanan dinas ke Beijing seminggu sebelumnya sehingga terbangnya dari Beijing menuju Bangkok dengan Air China. Nah SMS terakhir katanya sudah mau boarding pukul 12 siang alias jam 1 siang di China, satu jam kemudian dapat SMS kalau flight di delay, sialnya aku sudah di airport train dari Phaya Thai  karena dikira delay paling mentok 1 jam ya sudah tunggu aja di Airport.. ehh taunya itu pesawat ga terbang2 juga.
Akhirnya setelah berjam2 menunggu di pesawat "kata suami" baru deh di berangkatkan dan aku sukses mengenal Suvarnabhumi Airport sampai ke setiap belokan dan letak toiletnya. Awalnya seharusnya landing jam 18.30 tapi kenyataannya jam 22.30 malam baru landing.
Semoga perjalanan kali ini tidak seburuk pengalaman sebelumnya.. mana balik ke Jerman juga pake Air China.. Ohh nasib,..