Ketika kita menikmati sebuah karya seni, perasaan kita pasti beragam kan? Contoh gampangnya adalah lagu. Ada lagu yang pas kita dengerin kita jadi semangat, ada yang bikin kita jadi sedih, atau ada yang bikin kita langsung tersenyum. Kenapa bisa begitu? Itu karena seniman itu dalam membuat setiap karyanya pake hati, pake perasaan. Ya otomatis perasaan itu transfer ke penikmat karyanya. Ada seorang ilustrator asal Jepang yang namanya
Fumi Koike. Fumi ini sebenarnya lukisan-lukisannya boleh dibilang sederhana, tapi pesan dan rasanya sampai ke hati. Rasanya itu kayak seperti kalo kita abis kehujanan terus kedinginan, masuk ke dalam rumah terus ngeringin badan, selimutan, dan minum secangkir kopi susu. Kayak gitu deh rasanya. Menghangatkan, manis, dan bikin nyaman. Fumi yang pencinta kesederhanaan ini juga pencinta anjing. Kamu bisa liat ilustrasi-ilustrasinya yang dikasih judul
“Inu” atau
“Anjing” dalam bahasa Jepang
di sini. Pencinta anjing, pasti kalian akan suka gambar-gambarnya di sana. Fumi juga suka banget gambar makanan. Gambarnya memang keliatannya berantakan dan nggak rapi, bentuknya juga nggak sempurna, tapi warnanya hangat dan bikin kita pingin banget ikutan duduk di mejanya pas kita ngeliat gambarnya. Sayangnya, sepertinya Fumi ini cuma bisa berbahasa Jepang. Blognya pun ditulis dalam bahasa Jepang, dan cuma Facebook page-nya yang ditulis dalam bahasa Inggris. Di Facebook page-nya itu dia nulis bahwa dia suka bau kompor, dan dia bisa merasakan kesederhaan dan kebahagiaan dalam setangkup roti yang dilukisnya. Tapi nggak bisa berbahasa Inggris bukan berarti dia jadi tinggal di Jepang terus, karena pamerannya yang berjudul
“Dog and Morning” baru-baru ini dipamerin di Do Design, Madrid. Sebenernya sih karya seni apapun itu bisa dibilang bagus kalo hasilnya bisa menyentuh perasaan orang yang menikmatinya. Orang yang tau teknik seni setinggi apapun kalo bikinnya nggak pake hati juga karyanya hampa. Karena seni itu bukan hanya hiburan untuk panca indra, tapi juga hati kita… Nah, kalo karya plagiat gimana? Menurut Kopling sih rasa aslinya akan tetap terasa, tapi nggak akan senendang karya asli. Karena nggak ada nyawanya. Kalopun ada, nyawa palsu. Kayak pake tas
branded asli sama yang KW beda kan, segimana supernyapun si tas KW? Gitulah kira-kira. Hehe… Jadi berkaryalah dengan hati kalo mau karya kamu bagus. Karena hati hanya bisa disentuh dengan hati. Selengkapnya baca di
sini
KEMBALI KE ARTIKEL