Semua kota biasanya punya sedikitnya sebuah “lambang” atau bangunan yang mewakili kota itu. Paris punya Menara Eiffel, Roma punya Colosseum, New York punya Patung Menara Liberty,Yogyakarta/Magelang punya Candi Borobodur, Jakarta punya Monas. Kalo ke Jakarta belum pernah foto di Monas atau di Bundaran HI serasa belum ke Jakarta. Kurang lebih begitu. Dan yang dijual di kartu-kartu pos juga lambang dari kota-kota tersebut. Tapi sebenernya, yang menghubungkan hubungan kita dengan sebuah kota adalah hal-hal kecil yang sederhana, seperti misalnya kartu MRT ketika kita di Singapura. Tanpa kartu MRT kita bisa tekor naik taksi terus di kota Singa itu. Ya kan? Pemikiran inilah yang jadi konsep sebuah pameran seni yang sedang diadakan di Manhattan, New York, dan akan berlangsung sampai bulan September yang akan datang. Pameran seni yang berjudul
“Masterpieces of Everyday New York: Objects as Story” ini awalnya terinspirasi oleh sebuah serial radio di Inggris
“A History of the World in 100 Objects”. Kurator dalam pameran ini adalah Radhika Subramaniam dan Margot Bouman, yang mengundang New School untuk menyumbangkan barang-barang mereka untuk dipamerkan.
KEMBALI KE ARTIKEL