Masih inget nggak sama artikel Kopling tentang gerakan
“Pay it Forward” di Kedai Kopi Corner Perk? Nah kalo gerakan semacam itu ada di South Carolina, Amerika Serikat, gerakan serupa juga ternyata ada di Eropa. Kerasnya krisis ekonomi dan semakin tingginya angka kemiskinan di Eropa menimbulkan efek positif. Jadi siapa bilang, nggak perlu ada yang bisa disyukuri dalam setiap kejadian buruk di dalam hidup kita? Seratus tahun yang lalu di sebuah kota di Italia yang bernama Naples ada tradisi yang disebut
“caffè sospeso”, atau kurang lebih terjemahannya adalah “kopi yang tertahan”. Pelanggan di sana membayar lebih untuk kopinya untuk pelanggan lain yang nggak mampu untuk beli kopi. Barista di kedai kopi itu akan mencatat berapa jumlah uang atau kopi yang bisa diberikan secara gratis karena udah dibayarin sama pelanggan sebelumnya. Jadi pas ada yang butuh, tinggal masuk dan nanya langsung sama baristanya. Nggak usah pake gengsi dong, kan yang ngasih dan ngebayarin juga udah ikhlas, bukannya ngemis… Ini adalah cara yang sangat elegan untuk menunjukkan kemurahan hati yang tulus, karena baik si pemberi maupun si penerima nggak pernah bertemu. Si pemberi bukan ngasih untuk pamer. Secangkir kopi untuk kemanusiaan…
Naples adalah sebuah kota yang menawarkan kota terbaik di Italia, dan Italia, sebagai negara pertama di Eropa yang punya kedai kopi, yang dibuka di tahun 1683 di Venezia. Jadi kopi memang mungkin pentingnya udah mirip kayak warteg gitu deh di Indonesia… Tradisi mulia orang-orang di Naples ini akhirnya sekarang menyebar ke hampir seluruh Eropa. Di Bulgaria, negara termiskin di Eropa, lebih dari 150 kedai kopi bergabung dan ikut tradisi yang dilakukan oleh orang-orang di Naples. Juga di Spanyol, yang dimulai oleh seorang pria muda dari Barcelona, Gonzalo Sapina. Di Prancis juga ada gerakan sejenis ini. Kopi udah lagi nggak dianggap sebagai barang mewah, tapi sebuah kebutuhan mendasar. Lain Eropa, lain Australia. Metr
o St. James, sebuah kedai kopi bergaya Prancis di Australia, memang baru dibuka selama 3 bulan, tapi udah jadi buah bibir di mana-mana dengan promosi gratis para pelanggannya. Apa sebabnya? Selama bulan Juni ini, orang-orang yang minum kopi di sana antara jam 9 sampai jam 11 siang dapat kesempatan buat membayar minuman mereka dengan ciuman. Mereka nggak mau dibayar pake uang, cukup dengan ciuman – dan syaratnya cuma satu: nggak boleh nyium para staf mereka. Kamu nggak usah bawa pasangan kamu untuk ngopi di sana, boleh aja bawa teman kantor atau orang yang kamu temui di jalan, sepanjang ciuman itu nggak dibuat-buat dan dilakukan dengan sepenuh hati. Jadi nggak usah bawa surat nikah segala sih. Hehe… Tonton deh videonya di bawah ini. Hmmm… jadi boleh dong bawa pacar temen atau suami/isteri orang lain ke sana dan terus dicium? Kalo ketauan bilang aja, “Aku ngelakuinnya bukan karena cinta, tapi karena kopi.” Wah…
Shortlink: (click to copy)
KEMBALI KE ARTIKEL