1.Menunjukan arogansi dan kesombongan terhadap nilai uang,apapun analoginya bagi 200 juta rakyat Indonesia nilai 9 miliar itu adalah nominal yang besar. Buktinya para koruptor yang mengkorupsi dibawah itu aja ditangkapin. Sisi yang lain arogansi nya adalah menunjukan bahwa kekayaan dia pasti sangat jauh diatas 9 miliard sehingga nominal segitu dianggap kecil.
2.Dengan meremehkan nilai uang sebesar itu terkesan tidak berempati dengan meningginya harga akibat kenaikan BBM dan awal Puasa terhadap daya beli masyarakat.
3.Kata kata seorang pemimpin itu harusnya lebih bijaksana bukan malah meremehkan atau merendahkan,harus berani meminta maaf, sekalipun katanya bahwa biaya yang dikeluarkan ga sampai 200 juta karena hanya untuk biaya makan aja, rapat apaan sih sampe makan aja hampir dua ratus juta? Kalo duit segitu dibuat acara buka puasa bersama kan lumayan banyak yang bisa makan gratis daripada cuman buat sidang isbat.
Saya tidak mengecilkan essensi dari sidang tersebut tetapi apakah memang sepatutnya sidang isbat bernilai 9 Miliard rupiah?
Kalo menteri nya seperti ini sarannya adalah sebaiknya segeralah diganti dengan yang benar benar berpihak minimal berempati pada rakyat.