Di hari Kamis malam Jumat yang sepi, saya tergolek oleh rasa rindu pada kekasih yang talah menyita seluruh hati dan segenap pikiran. Dada berdegup lebih kencang dari biasanya. Batok kepala ini terasa nyut-nyutan. Karena dirinya berada di sudut ruang yang berbeda, akhirnya saya pencet HaPe dan mengirim baris puisi ini untuknya: