Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Selamat Natal ?Ahhh, Gitu Aja Koq Ribut,..

24 Desember 2014   11:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34 80 0

Seorang Pemikir Filsafat, Jujun S. Suryasumantri, menegaskan bahwa kemampuan menalar yang dimiliki manusia menyebabkan manusia dapat mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaan-kekuasaannya. Penalaran, menurut Jujun adalah proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang akan menghasilkan pengetahuan yang ditempuh melalui proses berpikir sebagai upaya untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Keneth T. Gallagher memaknai pengetahuan sebagai sui genis atau sesuatu yang berhubungan dengan apa yang paling sederhana dan paling mendasar. Artinya, jika seseorang mendefinisikan sesuatu berarti ia menempatkan sesuatu itu pada istilah-istilah yang paling sederhana agar mudah dipahami, maka pengetahuan merupakan peristiwa yang paling mendasar dan tidak dapat direduksi lagi, sehingga pengetahuan sulit dijelaskan dengan istilah yang lebih sederhana dari istilah pengetahuan itu sendiri. Pengetahuan seseorang tentu dilandasi dengan seperangkat daya nalar yang sehat dan kebeningan hati ketika ia menyampaikan sesuatu yang ia yakini BENAR, namun BENAR nya ia seketika dibatasi oleh BENAR nya pihak yang lain dengan garis penalaran yang berbeda. Maka disinilah muncul tradisi gap yang dilanggengkan karena klaim-klaim kebenaran. Lantas apa relevansinya dengan judul diatas?ya, saya coba ‘memaksakan’ kehendak untuk menghubung-hubungkan judul diatas dalam kerangka nilai-nilai kebangsaan dan humanisme, tentang sebuah Indonesia yang pluralis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun