Dear All Kompasianer
Salam Kompasiana
Salam Kenal buat semua Kompasianer
Salam Literasi
Sebelumnya kami mohon ijin kepada segenap jajaran ADMIN KOMPASIANA bahwa kehadiran kami di jurnalisme warga KOMPASIANA ini tidak ada maksud lain atau selain dari niatan kami semata-mata hanya untuk menyambung tali asih, sat rasa, sama rasa; sesama "Penulis, Penikmat dan Pencinta Puisi" di Kanal Fiksiana - Kompasiana.
Untuk maksud tersebut kami dengan beberapa kawan-kawan Kompasianer bersepakat membuat sebuah komunitas yang secara spesifik hanya mengkhususkan diri di penulisan puisi. Sebagaimana dengan komunitas-komunitas sebelumnya, antara lain: Fiksiana Community telah hadir mewarnai kanal Fiksiana sejak 8 (delapan) tahun yang lalu dan Rumpies The Club yang juga kehadirannya mewarnai kanal Fiksiana sejak 5 (lima) tahun yang lalu. Kehadiran 2 (dua) komunitas penulis kreatif tersebut telah melahirkan banyak penulis-penulis fiksi yang berkualitas.
Akan tetapi, kehadiran komunitas kami ini bukanlah untuk menyaingi 2 (dua) komunitas besar penulis fiksi yang telah ada sebelumnya. Karena pada prinsipnya kami tidak bermaksud membuat kotak-kotak antara sesama pegiat fiksi di kanal Fiksiana. Kehadiran kami adalah bagian dari sebuah semangat baru bagi kompasianer (khususnya) penulis puisi. Semangat baru yang kami maksudkan adalah; semangat menulis puisi, semangat membaca puisi, semangat peduli literasi dengan keyakinan bahwa kekuatan puisi ada pada kata-kata.
Secara umum, siapapun boleh bergabung di komunitas kami. Bagi kami "satu untuk semua dan semua jadi satu". Semua warga Kompasiana (baca, Kompasianer) sangat boleh berada dalam barisan komunitas kami. Tak ada batasan atau demarkasi atau syarat-syarat khusus yang kami terapkan. Pintu rumah komunitas kami senantiasa terbuka 1 x 24 jam bagi semua Kompasianer tanpa memandang usia dan gender.
Bahwa rencananya komunitas ini akan kami launching pada tanggal 8 september 2020 bertepatan dengan "Hari Literasi Internasional". Namun, dengan berbagai pertimbangan kami bersepakat bahwa hari inilah kami anggap sebagai hari yang paling tepat meluncurkan Komunitas kami; sekaligus mencanangkan sebagai hari lahirnya komunitas kami, yakni Rabu tanggal 9 September 2020. Tanpa beras bubur merah putih, tanpa tumpeng, tanda kue tart bersama ini kami launchin nama Komunitas kami: "Kompasianer Penggila Puisi"
Kenapa kami namakan "Kompasianer Penggila Puisi"? Sederhana saja jawabnya; ya karena kami adalah benar-benar penggila puisi sebagaimana keberadaan "Kompasianer Penggila Kuliner", begitulah adanya kami. Jika "Kompasianer Penggila Kuliner" hari-harinya di isi dengan makanan yang mengenyangkan raga; maka, kehadiran "Kompasianer Penggila Puisi" hari-harinya di isi penuh dengan makanan yang mengenyangkan sekaligus memperkaya khasanah ketajaman olah batin, intuisi dan imajinasi melalui karya-karya tulis puisi.
Kepada yang terhormat Admin Kompasiana beserta jajarannya kami atas nama "Kompasianer Penggila Puisi" mohon ijin diberikan ruang ekspresi dan kemudahan-kemudahan lainnya dalam menelorkan karya-karya kompasianer penulis puisi. Kami ibarat "bayi yang baru lahir" dari rahim Kompasiana tetap mohon bimbingannya dengan tulus dan ikhlas agar kelak kami bisa menjadi bagian dari ikon KOMPASIANA.
Secara khusus kami mengajak seluruh warga Kompasiana di mana saja berada untuk mendukung dan berperan serta meramaikan wahana kami dengan karya-karya tulis dalam bentuk puisi.
Akhirul kalam, kami atas nama "Kompasianer Penggila Puisi" dengan segala cinta ijinklan kami mempersembahkan sebuah puisi yang ditulis pada Rabu, 09 September 2020 (nama penyairnya dirahasiakan), berjudul "Kepada Angin dan Cinta" ;
Kepada Angin dan Cinta
Kepada angin, burung-burung dan derai-derai rindu
Kukirimkan rasa ini kepadamu dengan penuh cinta
Tak lekang tubuh akibat panasnya asmaramu
Tak mengering jiwa akibat kerinduan membara ini
Kepada angin dan debur ombak di samodera cinta
Peluklah jiwa yang rindu ini
Dekaplah erat-erat raga yang bergetar ini
Agar hari ini dan seterusnya engkau senantiasa hadir dengan penuh cinta
Wahai angin dan cinta
Rinduku kepadamu sebagaimana rinduku yang mencair
Mencair pada bait-bait puisi yang kulayangkan
Disejauh perjalanan angin dan cinta kita:
.
.
Jakarta, 09 September 2020
Salam hormat,
Kompasianer Penggila Puisi