Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe Pilihan

Di Balik Gaya "Mimin" Mengelola Media Sosial

9 April 2021   07:11 Diperbarui: 27 April 2021   08:12 432 1
Beberapa waktu belakangan, akun media sosial lembaga pemerintah menuai perhatian dan jadi perbincangan netizen, terutama karena beberapa di antaranya mencoba untuk menyampaikan informasi dengan lebih menarik dan “lucu”.

Sebenarnya perlukan akun media sosial milik lembaga pemerintah sedikit mengubah gaya komunikasinya menjadi lebih luwes untuk menggaet lebih banyak pengikut? Ataukah tetap harus mempertahankan gaya serius dan resmi seperti citra yang selama ini ditampilkan?

Hal tersebut yang jadi topik diskusi dalam program Kata Netizen yang ditayangkan pada Kamis (8/4).

Diskusi tersebut diulas oleh 3 narasumber, yakni Nadirsyah Hosen (Rais Syuriah PCNU Australia-New Zealand), Ade Armando (pakar komunikasi UI), dan Giri Lumakto (pegiat literasi digital/kompasianer).

Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir mengungkapkan bahwa sejak Idulfitri tahun 2020 lalu, beliau dibantu oleh beberapa admin untuk mengelola media sosialnya.

"Memutuskan untuk pakai mimin karena selain kesibukan, ternyata masing-masing media sosial berbeda-beda karakter," ujarnya.

Terkait sistem pengelola, Gus Nadir kerap berkoordinasi terlebih dahulu dengan para admin media sosial sebelum memutuskan konten apa yang akan ditayangkan.

Selain tokoh publik seperti Gus Nadir, akun-akun lembaga pemerintah juga mempercayakan pengelolaan media sosialnya pada admin yang ditunjuk khusus. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun