Seorang sastrawan, Budi Dharma, dalam sebuah wawancara pernah mengatakan bahwa karya-karya yang baik dan menukik bisa lahir dari upaya pengarang yang mampu mengendapkan dan merenungkan realitas lingkungan di sekitarnya*. Konteksnya pada saat itu memang tengah membahas kehadiran sastra digital. Barangkali satu waktu bisa kita debatkan: membandingkan karya sastra cetak dan sastra digital. Karena bagi sebagian orang ini terasa usang, mungkin, karena dari sana (baca: sastra digital) telah melahirkan banyak pengarang-pengarang bagus. Baik itu secara kualitas dan kuantitas.
KEMBALI KE ARTIKEL