Salah satu yang bangga dengan diangkatnya Jenderal TNI Moeldoko adalah Ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pramono Edhie Wibowo.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn) TNI Pramono Edhie Wibowo mengaku bangga atas terpilihnya Jenderal (TNI) Moeldoko sebagai Panglima TNI. Pramono menilai Moeldoko pantas memimpin TNI.
"Kebanggaan luar biasa karena wakil saya jadi Panglima. Saya saja enggak bisa jadi Panglima," kata Pramono sebelum mengikuti Prakonvensi Calon Presiden Partai Demokrat, di Wisma Kodel, Jakarta, Selasa (28/8/2013). Dikutip dari kompas.com.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Moeldoko sebagai Panglima TNI. Setelah itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melantik Moeldoko untuk menggantikan Laksamana TNI Agus Suhartono yang memasuki masa pensiun.
Pramono berharap Moeldoko bisa menjalankan amanah dengan baik. Ia tidak bisa menjelaskan pekerjaan apa saja yang mesti dijalankan Moeldoko. Alasannya, pekerjaan ketika dirinya menjadi Kepala Staf TNI AD berbeda dengan kondisi sekarang.
Tentu saja, dari awal-awalnya Jenderal TNI Moeldoko memang sudah menjadi pilihan DPR. Santer terdengar dari statement-statement dari Anggota Komisi I DPR memang dalam memilih Jenderal Moeldoko memang tak ada hambatan yang menghalang.
Secara khusus memang DPR, khususnya dari Komisi I DPR memang sering melakukan rapat dengar pendapat dengan Jenderal Moeldoko. Saat menjadi Wakil Gubernur Lemhannas, Moeldoko pun hadir di DPR, yang merupakan mitra DPR. Selain itu saat menjadi Wakil KSAD TNI AD, maupun saat memegang jabatan KSAD TNI Angkatan Darat Moeldoko hadir dalam rapat-rapat di DPR. Jadi memang Jenderal Moeldoko merupakan petinggi TNI yang telah dikenal dekat oleh DPR.
Pantaslah dan tentu saja mulusnya Jenderal Moeldoko menjadi Panglima TNI karena kesederhanaan, kecerdasan, dan kesahajaannya. Itu pasti.