Lelucon-lelucon tak pantas, tayangan religi tak masuk akal, drama-drama konyol dengan mempertontonkan aib hingga komoditas anak dan gender demi keuntungan pasar menjadi hal jamak ditemui dalam berbagai tayangan di televisi. Padahal mereka menggunakan frekuensi publik, yang sejatinya adalah milik masyarakat.
KEMBALI KE ARTIKEL