Terkadang manusia mengeluh kepada Tuhannya, "Kenapa Tuhan?" seolah-olah  Tuhan yang bersalah. Bagaimana jika kata  "kenapa" di  ganti  dengan kata "apa" ? Menjadi "Apa Tuhan?" Dengan  maksud, "Apa yang Tuhan rencanakan atas hidup saya?" Bukankah pernyataan tersebut  jauh lebih  baik, untuk menggambarkan  wujud berserah  diri kita  kepada-Nya  ?
Untuk mengerti  jalan pikiran  manusia pun terkadang sulit. Manusia dikatakan  makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain. Tetapi, terkadang  manusia  lebih  mengandalkan  dirinya sendiri tanpa  bantuan  orang lain,  dengan kata  lain manusia adalah makhluk yang egois. Manusia  kebanyakan ingin menang sendiri, yang  paling benar dari yang  lain, segala sesuatunya "Aku", itu  pemikiran saya.
Ini baru  sedikit dari  pemikiran saya  mengenai  manusia, kurang  lebihnya  mohon maaf. Karena  saya  pun  sedang  belajar menulis, terima  kasih hehee.