Berada di lintasan 4, Tiarani melaju kencang dengan catatan waktu 14,98 detik. Dia mengalahkan dua atlet Jepang, Maekawa Kaede dan Tozawa Tomomi, yang harus puas menyabet medali perak dan perunggu.
Kaede, yang berada di lintasan lima, cukup jauh tertinggal karena mencatat waktu 16,89 detik. Sementara itu Tomomi, yang start dari lintasan tiga, membukukan waktu 16,98 detik.
Catatan waktu Tiarani ini masih terpaut cukup jauh dari rekor dunia yang ditorehkan atlet para atletik Italia, Martina Caironi. Dalam event di Doha, Qatar, pada 2015, Caironi membuat catatan waktu 14, 61 detik.
Dengan demikian, saat ini Indonesia telah mengoleksi 9 emas, 13 perak dan 18 perunggu. Hasil tersebut menempatkan tim Merah-putih di urutan keenam klasemen sementara, di bawah China, Korea Selatan, Jepang, Uzbekistan dan Iran.
Sebagai catatan, nomor T42/T63 merupakan klasifikasi olahraga untuk atlet disabilitas yang memiliki satu kaki yang diamputasi di bagian lutut atau cacat yang sebanding.