Dialah Khoiful Mukhib. Peraih medali emas di nomor downhill putera Asian Games 2018 ini bahkan pernah menjajal Kejuaraan Dunia Downhill di Australia pada 2017 lalu.
Waktu itu, pemuda asal Jepara, Jawa Tengah ini berhasil menduduki posisi ke-63. Mukhib bisa mengikuti ajang tersebut karena masuk dalam 3 besar pebalap nasional yang punya poin United Cycling International (UCL ) terbanyak se-Indonesia.
Sebagai informasi, UCL merupakan induk internasional olahraga balap sepeda, termasuk mountaian bike (MTB) atau sepeda gunung. Balap sepeda downhill atau menuruni bukit merupakan salah satu nomor balap dari MTB.
Nah, untuk MTB ada banyak kejuaraan tingkat lokal dan internasional yang masuk kalender resmi event UCL. Pebalap-pebalap yang mengikuti kompetisi tersebut kemudian mendapat poin UCL.
Di Indonesia, kejuaraan 76 Indonesian Downhill (76 IDH) masuk dalam kalender resmi UCL. 76 IDH masuk karena sudah memenuhi standar internasional kompetisi downhill yang ditetapkan UCL.
“Sudah dari tahun 2015, 76 IDH masuk dalam kalender event kejuaraan UCL. Namun, tidak semua kelas yang dipertandingkan masuk kalender, hanya kelas Man Elite dan Women Elite saja,” ucap Manager 76 Rider Rudy Purnomo kepada Kompas.com, Senin (27/8/2018).
Penilaian poin UCL
Untuk sistem penilaian poin pebalap, UCI menilainya berdasarkan kategori trek dari setiap seri di 76 IDH. Organisasi ini mengelompokkan trek di 76 IDH menjadi 3 kategori, yaitu golongan C1, C2 dan C3.
Untuk C1 berarti tingkat kesulitan trek tinggi, C2 menengah dan C3 tidak terlalu sulit. Pebalap downhill yang menjuarai trek kategori C1 akan mendapat 40 poin UCL, juara kedua 30 poin dan juara ketiga 20 poin.
Sementara itu, pada kategori C2, pemenang balapan mendapat 30 poin, juara kedua 20 poin dan juara ketiga 10 poin. Adapun pada trek kelompok C3 pemenang race dapat 25 poin, peringkat kedua 15 poin dan ranking ketiga 10 poin.
“Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada musim balap kali ini trek-trek yang dipertandingkan pada seri 76 IDH hanya dua kategori, yaitu C1 dan C2,” ujar Rudy.
Sebagai informasi, 76 IDH terdiri dari 5 seri, yaitu Batu Malang, Jawa Timur (C1), Kudus, Jawa Tengah (C1), Subang, Jawa Barat (C1), Yogyakarta (C2) dan Wonogiri, Jawa Tengah (C2).
Mukhib sendiri bisa mengumpulkan poin UCL karena sering memenangi seri 76 IDH kelas Man Elite. Anak pengrajin mabel dan penjual sembako ini bahkan berkali-kali keluar sebagai juara umum pada musim 2012, 2013, 2014 dan 2016.