Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi mengatakan, peristiwa ini diketahuinya setelah mendapat laporan dari Kepala Lapas Kelas II B Manokwari Yosef Yembise terkait adanya sejumlah napi menjebol pintu utama lalu melarikan diri dari lapas. Â
"Jadi, Kalapas saat ini sedang berada di Jakarta sedang mengantar narapidana kelas II B Manokwari mengikuti Festival Prison Art Indonesia di Jakarta," ungkapnya.
Adam menceritakan, hari Minggu biasanya digunakan ibadah bagi umat nasrani, sehingga pintu yang menghubungkan antara ruang tahanan ke ruang berkunjung serta ruang menuju jalan raya tidak dikunci. Kuncinya hanya digantung pada gembok yang berada di pintu tahanan.
Menurut Adam, kaburnya narapidana ini dikoordinir oleh Alex Baransano dengan cara membuka pintu II yang tidak terkunci oleh gembok. Sementara, saat itu ada dua sipir lapas tengah berjaga-jaga di kursi penjagaan Lapas P2U (penjaga pintu utama).
"Jadi saat itu, Alex Baransano berhasil membuka pintu II, 13 narapidana lainnya yang berada di belakangnya. Kemudian ketika Alex Baransano menjebol masuk ke ruangan P2U ada sekitar 6 orang narapidana menodongkan senjata tajam berupa pisau, gunting dan kapak kepada petugas yang berada di dalam P2U," jelasnya.