PantauanKompas.com, meski di bawah terik matahari, jemaah tampak khidmat mengikuti jalannya Ibadah Natal. Mereka menggunakan payung untuk melindungi diri dari teriknya matahari pada siang ini.
Anak-anak, muda, dewasa, hingga orangtua, duduk bersama di kursi-kursi plastik yang mereka bawa. Mereka juga membuat pohon Natal dengan hiasan dari sayuran-sayuran.
"Kami merayakan kelahiran Kristus di depan Istana sebagai lambang harapan akan keadilan, semangat akan kebenaran, dan keinginan untuk memilih damai sejahtera," ujar Pendeta Juliar Chandra.