Sebarannya pun sangat luas, mencapai 150 negara, termasuk Indonesia. Jumlah korbannya ratusan ribu sehingga WannaCry disebut sebagai salah satu serangan cyber terbesar sepanjang sejarah.
Peneliti keamanan dari MalwareTech berhasil menghambat penyebaran WannaCry dengan mengaktifkan “kill switch” di dalam tubuh ransomware tersebut.
Baca: Panduan Lengkap Ransomware WannaCry yang Menggegerkan Dunia
Jumlah infeksi WannaCry pun turun drastis. Apalagi, pihak otoritas dan institusi berkepentingan di masing-masing negara sudah turun tangan untuk memerangi penyebaran sang ransomware berbahaya.
Bahkan Microsoft ikut membantu dengan merilis update khusus demi menambal celah keamanan yang dieksploitasi WannaCry di sistem operasi Windows XP, Windows 8, dan Windows Server 2003.
Meski begitu, WannaCry hingga kini masih terdeteksi aktif di sejumlah wilayah dunia.
MalwareTech selaku salah satu firma sekuriti cyber yang mempelajari WannaCry menyediakan fasilitas botnet tracker yang bisa dipakai memantau serangannya di berbagai belahan bumi.
Pantauan WannaCry oleh MalwareTech tersebut dilakukan secara real-time dan bisa dilihat lewar peta di situs ini. Ada juga pemetaan jumlah serangan terkini di tautan berikut, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Cnet, Selasa (16/5/2017).
Baca: Kronologi Serangan Ransomware WannaCry yang Bikin Heboh Internet