Idham mengatakan, studi dasar akuakultur yang dilakukan WWF bertujuan untuk menentukan daerah produksi yang tepat, dengan pertimbangan tingkat produksi, keterlibatan birokrasi, pengusaha, serta antusiasme masyarakat pembudidaya. Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Pinrang menyebutkan, produksi udang windu Pinrang pada 2013 sebesar 2.973,2 ton, dengan luas lahan tambak sebesar 15.675 ha, Kawasan tambak terbagi di lima kecamatan, yaitu Suppa (2.203 ha), Lasinrang (1.567 ha), Mattirosompe (4.131 ha), Cempa (2.341 ha), Duampanua (5.101 ha), dan Lembang (339 ha).
KEMBALI KE ARTIKEL