Saat dihadapkan modal dan kepentingan keuntungan, apakah kita harus berpikir nasionalisme? Tidakkah nasionalisme kini: bukankah hanya dipahami sebagai "bahasa" dimana Negara selalu dijadikan alat kepentingan orang-orang yang mengaku semangat nasionalismenya tinggi?
KEMBALI KE ARTIKEL