Menggunakan roket Falcon 9 dalam tahap pertama penerbangannya yang ke-12, misi ini dimulai pada pukul 18:21 Eastern Daylight Time (EDT). Roket tersebut meluncur dari Pad 40 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, meluncur ke timur di atas Samudra Atlantik, dan segera menghilang dari pandangan.
Setelah tahap pertama roket berhasil dilepas, yang secara otomatis mendarat dengan presisi di pesawat tak berawak lepas pantai, tahap kedua menggunakan mesin tunggalnya untuk mencapai orbit penyebaran elips yang telah direncanakan sebelumnya. Sekitar 37 menit setelah peluncuran, satelit SATRIA seberat 10.100 pon dilepaskan untuk melayang sendiri di orbit.
SATRIA, yang dibangun oleh Thales Alenia Space, dilengkapi dengan pendorong ion onboard yang akan menjaga satelit ini mengorbit pada ketinggian 22.300 mil di atas garis khatulistiwa pada 126 derajat bujur timur. Satelit ini akan memakan waktu 24 jam untuk menyelesaikan satu orbit, berputar sejajar dengan Bumi sehingga terlihat diam di langit. Keistimewaan ini memungkinkan penggunaan antena tetap di darat, menyederhanakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima data.
Proyek SATRIA merupakan kemitraan antara pemerintah Indonesia dan konsorsium yang dipimpin oleh operator satelit PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Dengan throughput sebesar 150 gigabyte per detik, satelit ini akan menghubungkan sekitar 94.000 sekolah, hampir 50.000 kantor desa, fasilitas pemerintah, serta ribuan rumah sakit dan fasilitas medis di seluruh kepulauan Indonesia.
Sebelum peluncuran ini, Indonesia bergantung pada lima satelit komunikasi domestik dan empat stasiun relai "asing" yang memberikan total bandwidth telekomunikasi sebesar 50 gigabyte. Dengan kapasitas sebesar 150 Gbps, SATRIA diharapkan dapat memberikan lebih dari tiga kali lipat kapasitas gabungan nasional yang saat ini digunakan. Adi Rahman Adiwoso, CEO PSN, mengatakan, "Kami yakin SATRIA dapat menjadi solusi atas kesenjangan digital yang masih ada di Indonesia."
Diharapkan satelit ini dapat beroperasi selama minimal 15 tahun. Peluncuran hari Minggu merupakan penerbangan ke-41 keluarga Falcon oleh SpaceX tahun ini, yang kelima bulan ini, dan yang ke-245 secara keseluruhan bagi perusahaan ini. Pencapaian ini mencakup lima roket Falcon 1, enam Falcon Heavies, dan satu Super Heavy-Starship.
Dengan diluncurkannya satelit SATRIA yang kuat ini, Indonesia memiliki harapan baru dalam menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke sekolah, pusat kesehatan, dan ribuan fasilitas publik dan pemerintah di seluruh negara kepulauan tersebut. Ini adalah langkah penting dalam mengurangi kesenjangan digital dan meningkatkan konektivitas di Indonesia, negara dengan populasi terbesar keempat di dunia.