Dekan Fakultas Teknik Unmuha Aceh, Dr. Ir. Hafnidar A. Rani, ST, MM, IPU, ASEAN Eng, mengatakan Fakultas Teknik Unmuha Aceh akan membuka tiga prodi, salah satunya adalah prodi S1 Ilmu Kebencanaan yang merupakan prodi pertama yang ada di Indonesia.
"Prodi ini memang kalau untuk sarjana belum ada di Indonesia, Insya Allah kita perdana," kata Hafnidar usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) rancangan Qanun Aceh tentang ilmu kebencanaan di gedung utama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Senin, 16 November 2020.
Ia menyebutkan setelah dilakukan studi kelayakan pada awal tahun 2020. Hasilnya, prodi S1 kebencanaan yang sangat berpeluang. Kemudian, Unmuha Aceh mengajukan usulan ke Kementerian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Kemendikti).
"Prodi kebencanaan ini yang berpeluang kita buka. Dikti menyetujuinya dan sekarang hanya tinggal tunggu SK saja, setelah itu baru kita buka penerimaan mahasiswa baru, Insya Allah targetnya 2021," ujar Hafnidar.
Untuk Sumber Daya Manusia (SDM), kata Hafnidar, Prodi Ilmu Kebencanaan akan memanfaatkan dosen lulusan dari Magister Ilmu Kebencanaan di Universitas Syiah Kuala.
"Dosen-dosen pengajarnya memang sudah kita rekrut daru lulusan S2 kebencanaan Unsyiah, untuk mengajar di Prodi Ilmu Kebencanaan. Syaratnya harus ada minimal tujuh dosen," tutur Hafnidar.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) pusat dan bagian kebencanaan lainnya.
Sementara itu, Ketua Komisi V DPR Aceh, M. Rizal Falevi Kirani menyampaikan apresiasi kepada Unmuha Aceh yang akan membuka prodi Ilmu Kebencanaan. Selain itu, ia juga berharap kedepan khususnya di lintas akademisi baik negeri maupun swasta terus memberikan edukasi terkait kebencanaan.