Saat itu pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Buleleng, ya pendidikan menghantarkan saya untuk melanjutkan perkuliahan selama 4 tahun di kota ini. Tentu sebagai orang yang berasal dari luar Buleleng pastinya akan mengalami satu hal bernama culture shock atau gegar budaya saat pertama kalinya mendatangi suatu wilayah. Hal pertama yang saya soroti tentang Buleleng adalah Bahasanya. Meskipun sebelumnya Buleleng sudah terkenal dengan Bahasa kasarnya, hal tersebut tetap menjadi sesuatu yang menarik di mata saya, bagaimana tidak? di kampung halaman, saya dibiasakan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa yang halus meski dengan orang yang sudah kita kenal akrab sebelumnya.