Ancaman baru tersebut berupa jamming dan spoofing peratan navigasi udara pada pesawat yang mengandalkan satelit yang dikenal dengan Global Navigation Satelite System (GNSS) yang dapat menganggu komunikasi (data) antara satelit dengan pesawat dimana akibatnya dapat cukup fatal.
Selain itu, pesawat juga akan mengalami keterlambatan tiba di bandara tujuan karena membutuhkan waktu ekstra bila pesawat keluar dari jalur penerbangan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Beberapa insiden gangguan navigasi pada pesawat dimana kebanyakan terjadi di satu kawasan atau jalur udara antara Irak dan Iran atau tepatnya di Airway UMB688 yang menurut situs Forbes sebagai airway yang digunakan oleh penerbangan dari Eropa ke Timur Tengah.
Situs OPSGROUP setidaknya telah mengumpulkan 20 laporan insiden jamming dan spoofing di jalur udara UMB688 ini sejak September 2023 serta di kawasan lainnya seperti Eropa Timur, Laut Hitam, dan Timur Tengah dimana pesawat sipil komersial dan private (business jet) menjadi korbannya. OPSGROUP adalah sebuah organisasi memiliki dari lebih dari 8,000 anggota yang terdiri dari flight dispatcher, ATC dan lainnya.
Badan Penerbangan Dunia (ICAO) dalam asesmennya pada tahun 2019 juga menyebutkan bahwa terdapat setidaknya 65 insiden spoofing terhadap GNSS pada pesawat sepanjang tahun 2019 di kawasan Timur Tengah, sedangkan di Eropa dilaporkan telah terjadi sekitar 800 insiden GNSS pada pertengahan pertama tahun 2018.
Bagiaman dengan hasil pertemuan diatas ? situs Reuters melaporkan bahwa pertemuan di Cologne tersebut gagal menemukan solusi teknis untuk menanggulangi gangguan pada navigasi pesawat, mereka hanya sepakat untuk meningkatkan pelatihan kepada para pilot untuk menghadapi gangguan navigasi pada pesawat.
Apa akibat dari gangguan navigasi pesawat serta seberapa penting GNSS pada penerbangan khususnya penerbangan sipil ?
GNSS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang dapat memberikan posisi geografik sebuah objek (geopositioning) -- dan pada penerbangan, GNSS menggantikan signal radio (radio beams) dimana sistem ini akan dapat menuntun pesawat selama penerbangan.
Saat ini terdapat empat sistem GNSS yang sudah beroperasi yaitu Global Positioning System (GPS) oleh Amerika, Global Navigation Satellite System (GLONASS) oleh Rusia, BeiDou Navigation Satellite System oleh Tiongkok dan Galileo oleh Badan Antariksa Eropa.
Adalah sistem GPS yang saat ini umum digunakan oleh pesawat sipil komersial baik berjadwal maupum non berjadwal namun akhir akhir ini dilaporkan terjadinya insiden gangguan pada pesawat saat penerbangan.