Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Hidden Intelligence

28 Maret 2011   05:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:22 275 0
Bulan Agustus tahun lalu saya ikut fingerprint analysis. Ada yang sudah pernah mengetahui fingerprint analysis? . Yups, biasanya ibu ibu sudah tahu dari iklan di TV dan sering di mall mall fingerprint analysis diadakan. Intinya fingerprint analysis adalah bagaimana melihat valensi yang mencakup kecerdasan, gaya belajar,dominasi otak.  karakter, motivasi diri, dan bahkan tipe bekerja kita dengan cara menganalisa sidik jari kita. Sebab secara ilmiahnya, sidik jari kita terkait dengan brain profile kita.

Ini semua bermanfaat, sebab dengan mengenal diri kita sendiri sejak dini, kita lebih bisa berprestatif dan mengetahui bagaimana menjadi pembelajar yang cepat.

Manusia itu pendidikannya terdiri dari nature (genetik/sifat dasar) dan nurture (lingkungan). Fingerprint analysis ini mengungkap dari sisi nature kita. Kalo seumur/seusia saya baru mengikuti fingerprint analysis, memang akan banyak kejutan yang terjadi.Sebab terkadang pengaruh lingkungan itu justru lebih berperan dari pada sifat/bawaan orok kita.

Yang ingin saya bahas disini khusus ke tipe kecerdasan.

Tahun 1983,, seorang Pakar Pendidikan Howard Gardner mengeluarkan teori tentang kecerdasan majemuk atau multiple intelligence, yang dituangkan dalam bukunya Frames of Mind (Gardner, 1983).

Kedelapan jenis kecerdasan itu adalah:

1. Kecerdasan Linguistik  : kemampuan berbahasa, berbicara atau menulis dengan baik.

2. Kecerdasan Logis Matematis : kemampuan menalar, menunjukkan kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika.

3. Kecerdasan Spasial Visual :  kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang atau picture smart.

4. Kecerdasan Musikal : kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.

5. Kecerdasan Kinestetik : kemampuan secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh anggota tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.

6. Kecerdasan Intrapersonal : kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri dan kesadaran dirinya.

7. Kecerdasan Interpersonal : Kecerdasan bergaul, kemampuan berhubungan dengan orang lain.

8. Kecerdasan Naturalis : kemampuan mengeksplorasi alam, hewan, tumbuhan dan lingkungannya.

Dari delapan kecerdasan itu saya pikir kecerdasan yang paling tinggi  di diri saya adalah kecerdasan lingusitik dan intrapersonal. Maklum lah saya terbiasa menulis, sehingga kedua kecerdasan itulah yang selama ini saya pakai. Dan saya pikir kecerdasan saya yang paling rendah adalah kecerdasan spasial visual dan kecerdasan naturalis. Saya paling tidak suka belajar tumbuh tumbuhan atau hewan (biologi) .

Tetapi ternyata dugaan saya salah. Justru kecerdasan yang persentasinya paling rendah adalah kecerdasan intrapersonal dan linguistik. Begitu sebaliknya. Saya kaget sekali melihat hasilnya.Memang tidak ada yang very low di delapan kecerdasan itu diri saya. Tetapi persentasi terendah ternyata adalah hal hal yang justru menjadi profesi saya saat ini. Selain itu kecerdasan musik dan kinestetik juga yang paling tinggi, tetapi saya tidak terlalu kaget.Dan sisanya kecerdasan interpesonal dan logika diwilayah sedang. Tetapi persentasi yang tinggi dari kecerdasan naturalis itulah yang mengejutkan saya.  Saya jadi ingat pantes saja saya dianjurkan memilih kedokteran atau jurusan biologi oleh ibu saya. Tetapi karena minat saya memang tidak ke arah sana, saya tidak memilihnya sama sekali.

Tetapi jika kita memahami bahwa segala potensi yang kita jalani saat ini itu sudah terbentuk bukan hanya dari nature tetapi juga dari nurture (lingkungan), kita akan lebih mudah memahaminya kejadian ini.Memang ayah saya seorang jurnalis dan tiap hari di rumah kami sering sekali ada banyak koran/ media massa. Dari sinilah saya menyukai dunia tulis menulis. Minat saya tumbuh.Saya kurang menyukai biologi atau kecerdasan naturalis dikarenakan lingkungan pun tak mendukung. Mama memang menyukai tanaman tetapi tidak intens sekali mengurusinya, sehingga minat saya pun minim diwilayah ini. Saya lebih berteman akrab dengan koran dari usia saya sejak dini.

Saya tidak pernah menyesali pilihan hidup saya. Satu yang pasti jika minat+bakat da bertemu dengan takdir itu akan membuahkan hasil yang maksimal. Oleh sebab itu kita harus mengetahui diri kita sejak dini. Agar nature dan nurture lebih mendukung sempurna. Sehingga kombinasi kecerdasan yang maksimal akan bertemu dengan minat yang optimal . Insya Allah. dan sekarang saya sedikit mendadak naturalis hehehe...walau tidak/belum menjadikannya sebagai profesi , saya ikut serta menanam pohon buah-buahan dirumah kakak. Ternyata mengasyikkan ya. Tak disangka pohon yang sering kusiram dan kuperhatikan saat kerumah kakak kini sudah berbuah lebat dan manis manis rasanya.

Adakah hidden intelligence anda yang belum anda ketahui??. Saran saya bagi yang memiliki anak usia dini, lekaslah mengenal valensinya sejak dini. sehingga mereka mengenal dirinya lebih cepat. Who am i?, yes i know. Dan berikanlah lingkungan yang mendukung bakatnya itu, sehingga minat terhadap bakatnya teroptimalkan.

Nah bagi yang baru mengetahui hidden intelligencenya saat ini, tenang sajjjah, lebih baik use your hidden intelligence as a hobby okay, like me :P

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun