Bumbu ini merupakan penyedap rasa yang sering ditambahkan ke berbagai jenis masakan, termasuk hidangan favorit Anda seperti bakso dan mie ayam.
Kata "generasi micin" sering terlihat dalam kolom berita. Banyak orang mengasosiasikan micin alias vetsin alias MSG (Monosodium Glutamat) sebagai penyebab banyak penyakit bahkan kanker.
Apa Itu MSG?
MSG atau Monosodium Glutamat merupakan penambah rasa pada makanan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Biasanya, berbentuk butiran kristal berwarna putih yang dibuat dari ekstrak bahan alami atau tetes tebu yang kemudian melewati proses fermentasi yang begitu ketat demi mendapatkan rasa yang maksimal.
Kandungan Asam glutamat alami sebetulnya dapat ditemukan di banyak bahan makanan seperti rumput laut, batang tebu, tomat, dan beberapa sayuran tertentu.
MSG pada dasarnya berfungsi sebagai penguat rasa sehingga olahan makanan memiliki rasa yang gurih atau umami.
Perbedaan Micin dan Penyedap Rasa.
Micin alias MSG sebenarnya berbeda dengan penyedap rasa.
MSG atau micin ditujukan untuk memperkuat rasa masakan, sedangkan penyedap rasa ditujukan untuk memberikan citarasa pada masakan.
Sebagai contoh, dalam masakan sehari-hari kaldu jamur digunakan sebagai penyedap rasa, namun ketika ditambahkan MSG atau micin maka dapat memperkuat rasa umami dari kaldu jamur tersebut.
Tidak jarang dalam setiap label kemasan produk pangan mencantumkan MSG sebagai penguat rasa dari produk.
Kandungan dan Manfaat MSG
Kandungan zat dalam MSG ada tiga, yaitu asam glutamat 78%, natrium 12%, dan air 10%.
Zat utama adalah asam glutamat, yang merupakan asam amino yang tidak berbeda dengan asam amino yang terkandung dalam makanan alami sehari-hari seperti tomat, keju, dan daging.
Penelitian dan Keamanan MSG.
Penelitian berjudul Pertemuan Konsensus Monosodium Glutamate menyimpulkan bahwa total asupan glutamat dari makanan di negara-negara Eropa pada umumnya stabil, berkisar antara 5-12 gram per hari.