Kali ini, sekitar 20-an kuli tinta dari berbagai media, diboyong seorang tokoh Labuhanbatu, DR H Freddy Simangunsong MBA ke Bali dalam rangkaian wisata jurnalis Labuhanbatu tahun 2024.
Banyak kisah terangkum sejak keberangkatan dari Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumut tanggal 25 Mei hingga sekembalinya pada 30 Mei 2024 tersebut.
Menurut H Freddy, selain menghilangkan penat-penat selama bekerja mencari dan menggali potensi-potensi pemberitaan di Labuhanbatu, jurnalis juga dinilainya memerlukan refreshing atau penyegaran.
"Apalagi beberapa waktu lalu, kawan-kawan wartawan telah lelah meliput agenda besar atau pesta demokrasi, Pemilu 2024," ujarnya.
Maka, sambung tokoh pemuda dan olahraga yang dikenal luas di tengah masyarakat itu, tidak salah jika membawa insan pers berwisata.
Hal lainnya, sambung H Freddy, dalam menghabiskan hari-hari berkeliling selama di pulau Dewata, juga mampu menjadi inspirasi guna mengembangkan potensi wisata khususnya di Labuhanbatu.
"Saya kira banyak potensi wisata di Labuhanbatu yang dapat dikembangkan. Nah, harapannya, moment keliling di Bali menjadi inspirasi kawan-kawan jurnalis dalam membantu pemerintah mengembangkan objek wisata," sebutnya.
Ditambahkan Freddy, sumbangsih media massa sangat besar untuk membantu pengembangan dunia wisata.
Sehingga, diharap dengan lawatan ke Bali, para jurnalis dapat membantu menyumbangkan saran dan ide pengembangan wisata Labuhanbatu.
"Semoga dunia wisata Kabupaten Labuhanbatu dapat ditumbuhkembangkan. Sehingga, kearifan lokal, budaya dan perekonomian dapat terdongkrak," tambahnya.
Sementara, seorang jurnalis media online Afriandi mengaku kunjungan beberapa hari tersebut, memiliki kisah dan moment berbeda.
Misalnya saja, penerapan kearifan lokal dan juga keunikan kultur budaya sangat mempengaruhi dalam pembangunan dunia wisata. Budaya Bali, menurutnya sangat menarik perhatian para wisatawan.
"Selain keindahan alamnya, Bali memiliki kebudayaan yang sangat memukau hingga ke manca negara," ujarnya.
Dijelaskan jurnalis yang akrab disapa Andi Tan itu, selama di Bali, perjalanan yang diprakarsai H Freddy itu, dilakukan hingga malam.
"Karena, pergerakan wisatawan tidak hanya siang saja, juga hingga malam. Maka layak digali potensi-potensinya," ujarnya. (Koko)