Aku tak pernah tahu skenario apa yang Dia buat
Naskahnya hanya bisa kumainkan sesuai adanya
Berharap ending yang kehadirannya hanya bisa di raba
Entah itu suka cita, ataukah duka cita
Kadang aku tak berdaya dengan hakikatnya, tapi inilah adanya
Namun sungguh, kehadiranmu membukakan mata
Bahwa hakikat tercipta sebagai potongan fazel yang harus ku rangkai
Hingga terfahamilah maknanya
dan kini kufahami 1 hal
"Berlian" tetaplah "Berlian"
Yang takkan pernah akan menjadi kerikil
Hanya tinggal menunggu waktu saja
Karna memang Sang sutradaralah yang mengetahui segalanya
Maaf, aku belum bisa menjadi aktor yang baik
Yang belum bisa memahami skenario Tuhannya